Reporter :Yarman.M
Ralasipublik, Pohuwato – Terkait dengan pernyataan Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Pohuwato, di salah satu media. Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI), Limonu Hippy, langsung menanggapinya.
Limonu hippy, menilai apa yang di sampaikan ketua FKH itu sangat bertolak belakang dengan apa yang telah dan sampai saat ini di lakukan oleh APRI yakni dalam meminimalisir dampak lingkungan akibat aktifitas tambang, Jadi jangan asal bicara.
“Memang upaya untuk merehabilitasi kembali atau normalisasi sekarang ini belum maksimal, dan kita APRI mengakui itu, tapi paling tidak apri sudah berbuat,” ungkap Limonu Hippy, sabtu (19/12).
“Kenapa belum maksimal karena sudah terjadi kerusakan parah dan sebenarnya para pelaku usaha tambang yang ada sudah punya niat baik untuk itu. Tetapi, uang yang di kumpul dari penambang itu hanya dinikmati oleh oknum-oknum tertentu di daerah ini yang sekarang ini merasa sok suci dan merasa peduli lingkungan,” ujar Limonu Hippy.
Dirinya juga menyoroti oknum-oknum tertentu yang ingin menutup aktifitas pertambangan hanya karena persoalan lingkungan.
“Pada waktu itu aktifitas tambang tidak menggunakan alat memang jalan, lalu berpindah menggunakan alat berat. Jawaban dari siapa yang memberikan kesempatan kepada mereka, sudah tidak tabu lagi, banyaknya alat yang merusak diatas itu karena ada pungutan-pungutan oleh oknum-oknum tertentu di daerah ini kemudian nanti sudah rusak parah ada upaya-upaya untuk menurunkan penambang,” kata Limonu Hippy.
APRI pun mempertanyakan keberadaan organisasi peduli lingkungan seperti FKH pada saat awal masuknya alat berat di wilayah pertambangan, serta upaya-upaya apa yang telah dilakukan oleh FKH.
“Kemarin saat lingkungan dirusak dengan Aktifitas tambang ada dimana mereka dan apa upaya-upaya yang mereka lakukan?, kenapa tidak di cegah dari awal nanti sudah tidak ada lagi pemasukan dari hasil tambang kemudian banyak cerita satu-satu, jangan begitu lah,” tanya Limonu Hippy.
Lanjutnya “Jadi APRI tidak sepakat dengan yang disampaikan oleh saudara Hamid Toliu, yang katanya jangan sampai penegak hukum dan pemerintah Provinsi sampai terbuai”tutupnya.(YM92)
Discussion about this post