Gorontalo.kabardaerah.com – Peringatan tahun baru Hijriah di Kabupaten Gorontalo Gelar Festival Tutulu (cucur) dan Apangi. Kegiatan yang berpusat di Desa Isimu, Kecamatan Tibawa itu, dilakukan secara sederhana namun tidak mengurangi maknanya. Hal itu disampaikan oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Pada Rabu (19/08/2020).
Menurutnya Nelson, Jika Tahun lalu, ada 400.600 Tutulu kini berkurang 50 persen, menjadi 200.300 tutulu. Walau tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, Antuasias para warga yang tetap menghidangkan meja, dan menghiasinya dengan kue Tutulu atau cucur dan Apangi sepanjang jalan Desa Isimu mengundang para pengunujung untuk menikmatinya sekaligus merayakan tahun baru Hijriah..
“Ini sudah menjadi budaya yang terus kita lakukan, Untuk itu saya memberikan apresiasi pada warga yang terus merawat tradisi ini. Memang biasanya kalau tidak ada (festival) tidak menarik Muharram ini, tapi (sebenarnya) bukan itu maknanya. Namun, Makna sesungguhnya justru tersirat pada kuliner yang disajikan. Serta yang paling penting, adalah makna dari perhatian tahun hijriah.” Terang Bupati Gorontalo.
Selain itu, Momen perayaan tahun baru ini menjadi momentum pembenahan diri. Terlebih di era pandemik saat ini. Nelson Pomalingo merupakan orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu berharap adanya hijrah adaptasi perilaku baru dari masyarakat dari sebelum adanya virus covid dan setelah adanya virus ini. Seperti penggunaan masker, Jaga Jarak, dan menggunakan handsanitizer.
“Masyarakat dapat menjadikan peringatan 1 Muharram ini, sebagai tonggak awal, untuk memperbaharui target dan memperbaiki kehidupan di masa yang akan datang. Dan harapan saya festival ini terus dilestarikan,” Tandasnya.
Discussion about this post