Gorontalo – Sebab akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo pada akhir – akhir ini, khususnya untuk Kabupaten Gorontalo akan menaruh perhatian-nya di wilayah Danau Limboto dan sekitarnya, Serta Sungai yang berada di Paguyaman. Hal itu disampaikan oleh Prof. Nelson Pomalingo Bupati Gorontalo, usai mengikuti rapat pembahasan Penanaganan Banjir di Provinsi Gorontalo dengan para kementerian terkait, dilaksanakan di ruang rapat Djunaedi Hadissumarto, lantai I di Kantor Kementrian PPN Bappenas, di Jakarta, Pada senin, ( 24/08/2020).
“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan rapat mengenai penanganan banjir di Gorontalo secara terpadu di Kantor PPN Bappenas.Kemudian khusus untuk Kabupaten Gorontalo ada dua yang menjadi perhatian kita.Yang pertama Danau Limboto dan sekitarnya , dan yang kedua adalah Sungai di Paguyaman,” kata Nelson, yang dihubungi melalui via telepon usai mengikuti rapat.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan, Bahwa pada rapat pembahasan penanganan banjir kali ini, dibahas secara terpadu melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) baik soal penyebab dan akibatnya, “Tidak hanya di P.U atau lingkungan hidup tapi juga pertanian, karena ternyata pertanian ini salah satu bagian yang merusak lingkungan kita, Saya mengusulkan bahwa dana itu tidak hanya untuk pangan tapi juga perkebunan, kalau perkebunan maka pelestarian lingkungan akan terjadi,” ungkap Nelson.
Untuk diketahui bahwa rapat di buka secara resmi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan berlangsung bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Menteri Pertanian, Kepala BPBD, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dirjen PDASHL Kementrian LHK.
Rapat tersebut turut dihadiri, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama kepala daerah se Provinsi Gorontalo, diantaranya, Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga, Bupati Boalemo, Darwis Moridu, Walikota Gorontalo, Marten Taha, Gorontalo utara, Wakil Bupati Thoriq Modanggu Dan Bone Bolango diwakili sekda Ishak Ntoma, BAPPEDA Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki.
Discussion about this post