Relasi Publik.Gorontalo-Menanggapi keluhan beberapa Masyarakat terkait penyebrangan di Bakahuni lampung semua masyarakat merasa geram serta kesal terkait aturan yang di terapkan ASDP Bakahuni. 10/2/22
Salah satu di alami warga Palembang yang melakukan perjalanan nya ke Jakarta menggunakan kendaraan sendiri sudah paksin serta mempunyai sertifikat akan tetapi masih tetap tidak bisa lewat menyebrang harus melakukan SWAB dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 130 ribu .per 1 orang.hal ini dilansir dari media Online RajawaliNeswtv.
BH warga Palembang Mengungkapkan kekesalan nya serat bercerita ke awak media ” Aturan pemerintah ini jadi tumit tidak paksin suruh paksin sudah paksin mau nyebrang saja harus SWAB lagi dengan bayar 130 ribu kali 5. Sudah berapa. Buat rakyat tambah miskin kalau begini caranya ungkap BH.
Dalam kesempatan awak media mencoba menelusuri ke beberapa warga yang mau menyebrang. Dengan keluhan yang sama ” kenapa mobil pribadi slalu di tanya SWAB kalau mobil bis dan truk tidak ungkap SR mengungkapkan kekesalan nya.
“Ko bisa bang apa Abang liat kalau mobil bis dan truk tidak di minta. Ungkap awak media rajawalinewstv.
SR menegaskan Karna kami tidak boleh masuk dengan menunjukan sertifikat paksin juga tidak boleh harus ada surat SWAB ya kami coba ikuti dong kami stop para supir pada saat bayar tiket tidak di minta surat SWAB dan bisa masuk ada apa dengan semuanya mas. Aneh aja saya bis bisa lolos truk lolos kenapa mobil pribadi slalu di perketat.katanya
Padahal ada polisi dan TNI serasa tidak ada fungsinya semuanya sudah sengkongkol di buat ajang permainan di pelabuhan mas ungkap SR.
Hasil penelusuran awak media ke beberapa narasumber serta memantau beberapa kinerja yang berkompeten di duga adanya permainan antara beberapa pejabat yang di lokasi pelabuhan karna dengan adanya sertifikat paksin pun serasa tidak berguna kalau setiap orang bepergian harus mengeluarkan biaya tambahan masyarakat sangat keberatan karna dengan adanya masa pademi semua penghasilan rakyat Indonesia berkurang tap pejabat malah meningkat.
Kami berharap kepada presiden Ir H.joko Widodo benar benar mengkaji dengan adanya virus tersebut bukan membuat rakyat akan sehat melainkan akan nekat dengan adanya himpitan ekonomi yang semakin parah.
Kepada Kapolda Lampung agar lebih fokus memantau kinerja serta menutup sela sela permainan di pelabuhan karna yang lebih dominan para calo calo berkeliaran . Bukan mengurang percaloan tetapi para calo di buatkan organisasi karna melihat bebasnya percaloan para penegak hukum serasa tutup mata terkait semuanya. Ucap Sagoler Lampung, dalam rillis beritanya.(RM)
Discussion about this post