Gorontalo,Kabila Bone-Relasi Publik,kegiatan Musyawarah kecamatan(MK) terkait laporan pertanggung jawaban (LPJ)dan Rencana perguliran 2021 Dana Amanat Pemberdayaan Masyarakat(DAMP) yang dihadiri oleh Camat Kabila Bone Dahlan Tomelo,perwakilan dinas Pemberdayaan kabupaten Bone Bolang,ketua UPK,ketua pengawas,sebagian kepala desa kecamatan Kabila Bone dan masyrakat selaku Nasabah di desa Botu Barani bertempat di kantor sekertaris UPK,(unit pengololaan keuangan ) berbuntut panas.29/03/2020
Kegiatan yang berbuntut tegang dan memanas itu, diawali saat terjadi perdebatan terkait Agaran dasar dan Anggaran Rumah tangga(AD.ART) yang dipertanyakan oleh beberapa kepala desa terhadap penyelenggara kegiatan saat rapat berjalan.
Menurut keterangan kepala desa Modelomo iwan Amlaiya saat dikonfirmasi bahwa dirinya tidak merasa senang dan kecewa atas tanggapan dari dari Hartono S hulopi yang menurut iwan telah melanggar etika dalam menyampaikan kalimat yang diduga berupa kata-kata makian terhadapnya,
“hati saya kecewa,saya malu, saat dikatakan oleh Hartono S Hulopi berupa kata-kata makian seperti itu,bahkan saya meninggalkan kegiatan saat diminta oleh penyelenggara untuk menanda tangani yang diharapkan oleh penyelengara.tuturnya kepada awak media.
Disisi lain,hartono S Hulopi selaku ketua pengawas mengatakan bahwa dirinya sebelumnya sudah menjelaskan terkait aturan yang sudah sesuai SOP,namun hal tersebut selalu dipertanyakan, dan iya pun tidak melarang bagi siapa saja yang tidak menanda tangani berita acara yang diduga ada dua orang kepala desa,diantaranya kepala desa Modelomo dan kepala desa Botubarani.pungkas hartono S Hulopi.
Sementara ketua unit pengolola kegiatan (UPK)Fastabiqul khairat menjelaskan bahwa kegiatan yang sempat terjadi sensasi yang memanas ini,kiranya diharapkan tidak terulang lagi,sebab tujuan dari kegiatan ini hanyalah sebuah musyawarah,menurut ketua saat didampingi oleh bendahara UPK Kepada awak media relasi publik.(RM80)
Discussion about this post