Gorontalo( Pohuwato)Relasi Publik- 22/01/2022.Vaksinasi wilayah Propinsi Gorontalo Khususnya Pohuwato diduga berikan tekanan dan paksaan terhadap masyarakat,bahkan terdapat anak-anak dilakukan pemaksaan secara tidak langsung,hal ini terjadi disalah satu Sekolah SD dikabupaten Pohuwato.21/01/2022
Menurut Keterangan salah satu pedagang Pasar Marisa inisial WW yang keseharian sebagai pedaganng demi memenuhi kebutuhan hidupnya menjelaskan bahwa dirinya diminta oleh Tim Gabungan untuk divaksin,dan jika hal itu tidak dilakukan maka tidak perbolehkan berdagang diPasar tersebut. Ucap WW.
Dirinya menabahkan bahwa jangan ada pemaksaan dikalangan Masyarakat kecil sperti dirinya,hal ini iya lakukan mengingat dirinya sebagai tulang punggung keluarga,jika dirinya terjadi seperti yang dialami anaknya yang baru duduk dibangku SD terkait Vaksinasi dialami oleh anaknya berupa tanganya tidak bisa dianggakat, panas serta pusing. kira-kira yang bertanggung jawab terutama membiayai Hidup keluarganya.
” Anak saya jadi bukti,kira-kira siapa yang bertanggung jawab,baik ongkos pulang pergi ke tempat berobat sekaligus ongkos berobat yang dikarenakan vaksinasi dan tidak ada pemberitahuan kepada kami sebagai orang tua” tandas WW
Iya menambahkan”Kami akan mencari nafkah dimana, jika dilarang mencari nafkah dipasar ini,hanya karna Vaksin” tuturnya
Semntara Pihak pemerintah melalui Suharto Payuhi sebagai ketua Tiem Vaksinasi saat it mengatakan bahwa anak-anak yang sudah divaksin terutama pada lounching Vaksin 6 hingga 11 tahun ,bisa mencapai lebih banyak,tapi bilq terdapat kalimat-kalimat seperit it mungkin hanya 1 atau 2 orang sja.tutur Suharto
Disisi lain,Kabag SDM Polres pohuwato yang berpangkat Kapten ini mengatakan bahwa tidak ada yang melakukan pemaksaan,adapun ada tentu 1 atau 2 orang merasa dipaksakan itu hanya salah persepsi mereka saja.ucap ketua regu 2.
Discussion about this post