Gorontalo,Relasi Publik – Seragam siswa SMK N MODEL yang diduga bermasalah dan jadi polemik dikalangan orang tua siswa kini tercium juga oleh pihak dinas Dikbudpora,
pasalnya seragam siswa tersebut tidak bisa digunakan bahkan diduga masih ada siswa yang belum menerima baju seragam meskipun sudah dilunasi oleh para orang tua,seragam siswa itu kurang lebih 90% yang belum ada kejelasan penyebab persoalan itu,pihak dinas Dikbudpora saat mendatangi SMK N model tersebut disambut langsung oleh kepala sekolah Dede Wangsa S.st,tp diruang kerjanya dan menghadirkan seorang bendahara yang juga merupakan pegawai tata usaha sekolah yg di tunjuk langsung oleh kepala sekolah lama saat itu yakni yang biasa di sapa ibu Ira,dalam pertemuan itu bendahara telah memperlihatkan bukti setoran dana dari bendahara kepada kepala sekolah lama dengan inisial HD alias Hadjara N. Deti istri dari salah seorang camat diwilayah propinsi Gorontalo. 01/01 2021
Menurut kepala sekolah SMK Negri Model,Dede Wangsa S.st,tp .yang baru diamanatkan memimpin sekolah itu,saat dikonfirmasi melalui via whats app pribadinya menjelaskan bahwa mediasi terkait persoalan seragam siswa tersebut telah dilakukan dengan pihak dinas dikbudpora melalui Zein Mooduto selaku kepegawaian dikbudpora alahsil dalam mediasi tersebut pihak dinas akan melakukan panggilan terhadap HD,senin atau selasa nanti, terkait persoalan itu,mengingat dugaan bukti dana setoran menguatkan bahwa bendahara telah menyerahkan seluruh dana seragam kepada kepala sekolah lama.
“Saya pun berharap persoalan bisa cepat selesai terutama mengingat saya baru diamanatkan untuk memimpin sekolah smk negri model in” tuturnya.
Dilain pihak,keluarga atau orang tua wali siswa yang keseharian sebagai buruh menjelaskan bahwa dirinya melakukan pelunasan terkait seragam sekolah itu adalah hasil kerja keras yang cukup lama mengumpulkan uang,guna berharap anaknya bisa sekolah hingga mencapai cita citanya demi masa depan,namun hasil sergam yang didapatkan dari sekolah ternyata tidak bisa digunakan karena dianggap kecil saat diberikan oleh pihak sekelah terhadap anaknya,dan kini seragam tersebut belum bisa digunakan sejak anaknya duduk dikelas 10,dan kini anaknya sudah kelas 11 dan sebentar nanti akan naik dikelas 12.
“Seragam itu kalau hanya satu tidak apa-apa tapi ini lebih dari satu,dan sekarang cari uang ini susah apalagi saat masa pandemi covid 19 bagini,jika tidak diselesaikan lebih baik kembalikan uang kami,tapi pak jangan sebutkan nama saya dan anak saya,sebab anak saya masih sekolah disitu,ucap wali siswa dengan nada rasa takut dan enggan disebutkan namanya.(RM 80)
Discussion about this post